LONDON, SELASA — Jenazah seorang bangsawan yang meninggal hampir 90 tahun lalu digali dengan harapan bisa membantu memerangi wabah flu. Tuan tanah di Yorkshire bernama Sir Mark Sykes itu meninggal di Perancis pada 1919 karena flu Spanyol.
Para ilmuwan di Inggris percaya jenazah Mark mengandung DNA flu Spanyol yang mempunyai kemiripan struktur genetik dengan flu modern. Berdasarkan hasil penemuan ilmuwan AS tahun lalu, DNA flu Spanyol bisa dibuat obat untuk mencegah wabah flu modern.
Seperti dilaporkan BBC, Selasa (16/9), pengadilan mengizinkan jenazah Sir Mark yang tersimpan di rumah bersejarah, Sledmere House, dibongkar setelah mendapat izin dari cucunya. Jenazah akan diteliti dalam laboratorium khusus kedap udara agar tidak terkontaminasi.
Sir Mark meninggal dunia karena wabah flu Spanyol yang menewaskan jutaan orang pada akhir Perang Dunia I. Sir Mark adalah politikus yang digadang-gadang menjadi perdana menteri (PM) Inggris. Ia pernah ditugaskan di Timur Tengah dan terserang virus itu ketika menempuh perjalanan dari Syria ke London. Ia meninggal dunia pada 16 Februari 1919 di Hotel Lotti selama perundingan perdamaian di Paris.
Inilah gambar Sir Mark ketika masih hidup
Sumber
- Kompas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment